Sabtu, 28 Februari 2015

Masih Ada


Kini hari-hari ku sudah bukan dengannya lagi, perlahan tapi pasti aku sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini. Berdusta jika aku mengatakan bahwa aku sudah move on tapi munafik jika aku harus berkata stay on.
Kehadiran mereka membuat aku berfikir apakah aku harus terus berjalan, belok kiri, belok kanan tanpa tujuan, karena tujuan ku bukan dia bukan pula dia juga tapi aku harus menghargai perjuangan mereka yang sudah berusaha selalu ada untuk ku karena perjuangan tidak di hargai sakit bukan,,,
Sudah satu bulan aku terlepas dari seseorang yang dulu ada di hatiku, sudah satu bulan juga hari-hari ku tanpanya dan hanya dengan mereka. Aku tidak tau apa yang mereka rasakan terhadapku, perhatian mereka, kepedulian mereka dan semuanya membuatku  berfikir bahwa aku tidak boleh terlalu percaya diri, aku selalu berusaha menganggap bahwa kedekatan ku bersama mereka hanya sebatas teman dan tidak mau memberi harapan lebih kepada mereka, karena jika aku terus berlanjut seperti itu aku akan menyakiti mereka. Salah satu dari mereka bertanya kepada ku “tu lu udah biasakan tanpa dia, cinta datang karena telah terbiasakan?” iya dia benar cinta datang karena telah terbiasa, tapi maaf jujur hati aku tidak bisa membiasakan memberi cinta ku untuk dia, ini terlalu cepat dan dia berbeda keyakinan dengan ku. Di masa seperti ini aku hanya ingin menjalin hubungan dengan serius dan yakin terhadap komitmen.
Hari-hari ku kini memang sudah di isi dengan waktu ku bersama mereka, aku fikir dengan mereka hadir di kehidupan ku bisa mengubah semuanya tapi ternnyata aku salah, mereka belum bisa menghapus nama dia di hati ku, bayangan ku masih ada tentangnya, fikiran ku masih terisi tentangnya dan hati ku masih terukir namanya. Aku tahu aku akan butuh waktu lama untuk melupakan dan menghapus semua kenangan tentangnya, namun hati kecilku berkata “kenangan ku bersamanya bukan untuk di lupakan dan di hapus, tapi kenangan itu untuk di simpan dalam hati, jadikan dia sebagai pelangi di masa SMA ku yang kelak nanti itu semua  bisa aku ceritakan kepada anak-anak ku”.
Tidak terasa hari begitu cepat berlalu seharusnya bulan april nanti adalah hari anniversary ku yang satu tahun dengannya, tapi sudahlah itu hanya angan yang tak akan pernah bisa menjadi nyata.
Mungkin aku harus bisa berjalan maju untuk perlahan membiasakan diri dengan orang lain, tapi dengan berjalan maju itu aku bisa menyakiti hati oranglain karena aku membohongi diri ku sendiri untuk terlepas darinya. Logika berkata Aku harus move on tapi hati kecil berkata aku harus stay on tapi aku tidak boleh egois selalu menggunakan hati tanpa menggunakan logika, tapi aku juga tidak bisa terus menjadi orang munafik dengan berkata “I’m Okay , but my heart is broken” , aku juga tidak bisa terus membohongi diri ku sendiri bahwa aku sudah bisa tanpanya, lelah itu pasti saat aku harus melakukan itu semua tapi akubingung  harus berbuat apa.
Fikiran ku selalu terisi tentang semua itu hingga pertanyaan itu selalu ada di benakku , apakah aku harus move on or stay on.....
Dan kini aku tau jawabannya “I will stay on but i walk  slowly” aku akan tetap di sini membiarkan hatiku untuknya tapi dengan aku berjalan pelan, berjalan menelusuri waktu untuk menemukan jawaban yang belum aku ketahui, aku tidak akan berjalan cepat bahkan berlari dengan membawa kenaganku bersamanya tapi aku akan tetap seperti ini, karena biarkanlah takdir yang berjalan dengan harapan kelak waktu yang akan menjawab itu semuaJ

0 komentar:

Posting Komentar